Rabu, 15 Desember 2021

Rancangan Kegiatan Humas & Company Profile


PT. SUMBER MULIA HASILGUNA

 

 

 





 

OLEH :

NAMA: ANNISA JUDITH ADITYA

NPM    : 2056031015

 

 

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI (S1)

FISIP UNIVERITAS LAMPUNG
2021

 

I.         Deskripsi Perusahaan 

PT. SUMBER MULIA HASILGUNA atau yang lebih dikenal dengan nama merek dagang IT , merupakan badan usaha yang bergerak di bidang penjualan produk teknologi, baik hardware maupun software. IT sendiri berdiri sejak 18 Oktober 1995. Saat ini IT  dikelola oleh Dewan Direksi yang telah berpengalaman dalam bisnis IT, yakni :

Kim Namjoon  : Managing Director

Jeon Jungkook : F&A Director

Kim Seokjin : Director

 

Latar Belakang

Dengan semakin berkembang dan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang berhubungan dengan basis teknologi, kami berinisiatif untuk membuka Toko dengan konsep kelas menengah untuk memberikan pengalaman berbelanja terbaik kepada para pelanggan.

 Visi dan Misi

VISI :

Mengembangkan bisnis pemasaran teknologi secara luas dan dapat mencakup hingga luar negri

MISI :

Memberikan pengalaman belanja yang nyaman dan juga kesan pesan dari pelayanan yang baik

Jenis Usaha

IT bergerak di bidang perdagangan yang menjual berbagai aneka macam produk digital yang telah memiliki berbagai jenis sesuai dengan kebuthuhan. Semua produk yang dijual oleh IT adalah produk resmi dari vendor dan distributor di Indonesia. Saat ini IT Galeri telah memiliki lebih dari 50 karyawan dan telah membuka lebih dari 5 store yang tersebar di Jabotabek. 

II.         Rencana Kegiatan Humas (12 Bulan)

Sejak new normal, banyak aktivitas yang terganggu sehingga para pengusaha tidak bisa melanjutkan pekerjaannya. Lalu apa yang dimaksud dengan new normal? Istilah new normal di sini menggambarkan bagaimana kita beradaptasi dengan lingkungan berupa penyesuaian perilaku masyarakat untuk kembali beraktivitas normal dengan tetap mengutamakan kesepakatan kesehatan agar Indonesia dapat segera tanggap terhadap Covid-19 baik dari segi kesehatan, masyarakat, maupun ekonomi. Dengan kata lain, ini adalah cara kita beradaptasi dengan pandemi dengan membuat diri kita lebih "nyaman" dalam keadaan yang tidak pasti. Mengapa kita perlu normal baru? Saat ini, angka infeksi dan angka kematian Covid-19 belum turun signifikan, di sisi lain situasi ekonomi semakin melemah. Penerapan new normal adalah untuk memperbaiki berbagai aspek tersebut sekaligus.

 Peran PR di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang besar dalam berbagai sektor, salah satunya adalah bidang Kehumasan. Dalam konteks kehumasan (PR), pandemi ini dapat dikatakan sebagai krisis yang dialami perusahaan dan harus dikelola dengan baik.

Kedatangan dari Covid-19 ini merupakan krisis yang tidak dapat dikontrol, untuk itu seorang PR harus fokus terhadap variabel yang dapat dikontrol/dikendalikan.

Variabel yang dapat dikontrol oleh seorang PR salah satu contohnya adalah dengan merancang strategi komunikasi di masa pendemi. Informasi yang disampaikan oleh PR harus benar, akurat, berdasarkan data, dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang disampaikan seorang PR menjadi salah satu kunci penting dalam melawan wabah Covid-19 ini. Strategi komunikasi menjadi peranan yang vital bagi seorang PR dalam mengatasi krisis pandemi Covid-19. Seorang PR harus memiliki konsep yang matang dengan mengelaborasi seluruh data dan fakta menjadi sebuah pesan informasi yang dapat disampaikan ke masyarakat. Pesan informasi yang disampaikan ini tentunya harus relevan dan tepat dengan situasi saat pandemi ini.

Peran humas dalam menyampaikan informasi yang baik dan tepat tentunya akan menjaga dan membangun reputasi, serta menciptakan citra positif organisasi/organisasi/perusahaan melalui pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi yang terstruktur. Pandemi Covid-19 telah membawa masyarakat pada kondisi VUCA (volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas). Jika terjemahannya jelas, VUCA tidak normal, tidak pasti, rumit, dan tidak jelas. Situasi ini membuat orang berusaha mencari informasi tentang Covid-19. Oleh karena itu, humas berperan strategis dalam memanfaatkan teknologi dan media baru untuk menyampaikan informasi secara kreatif, inovatif dan efektif. Menyampaikan konten yang berempati dan mengoptimalkan teknologi digital akan menciptakan kepercayaan dan persepsi positif. 

Untuk humas, jika kita bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan lingkungan yang ada, kita akan mengembangkan kebiasaan baru. Dalam konteks artikel ini, kebiasaan baru mengarah ke gaya baru ("gaya baru"). Konteks “gaya baru” ini tentunya harus diterapkan oleh praktisi PR. Konsep gaya baru merupakan hal baru yang dapat dijalankan oleh seorang praktisi PR. Konsep ini mengandung unsur 3A. Apa itu elemen 3A? Unsur-unsur tersebut adalah adopsi, adaptasi, dan kecakapan. Nah, ketiga elemen ini penting untuk PR.

Unsur adopsi menjelaskan bahwa PR harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman atau menggunakan teknologi yang ada. Humas harus mampu menggunakan media digital yang tepat dan up-to-date untuk menyampaikan informasi. Unsur Adapt menjelaskan bahwa PR harus mampu beradaptasi dengan hal-hal baru yang dianut.Beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan mampu membuat konten yang kreatif dan bersifat informatif serta solutif bagi masyarakat. Sedangkan unsur yang ketiga yaitu Adept yang berarti mahir/ahli di bidangnya. Seorang PR harus mahir/terampil dalam berbagai hal khususnya sesuatu yang telah diadopsi dan diadaptasi. Untuk itu, seorang PR harus tetap mau belajar hal-hal baru sehingga akan terus memperkaya pengetahuan dan keterampilannya.

PR harus siap ditempatkan dalam kondisi apapun. Sebagai seorang humas profesional, tentunya Anda harus memiliki strategi untuk mengatasi setiap krisis yang terjadi. Metode baru yang efektif diperlukan untuk mengembangkan strategi yang tepat. Ada beberapa cara baru PR dapat merespon krisis, terutama di masa pandemi saat ini. Oleh karena itu, metode dan strategi yang tepat akan menciptakan dan membentuk budaya baru. Beberapa aspek budaya baru praktisi PR adalah aksesibilitas, kegunaan, kepekaan, pembaruan teknologi, dan kreativitas yang melampaui batas. Aksesibilitas dan ketersediaan menjelaskan bahwa PR harus mampu dan siap dihubungi kapan saja, di mana saja. Karena beberapa krisis tidak dapat dihindari, PR harus siap 24/7. Pada saat yang sama, sensitivitas menjelaskan bahwa PR harus mampu mengkomunikasikan informasi dengan hati-hati dan empati. Apalagi di kondisi pandemi saat ini, PR harus dapat membawa kesejukan dan menjaga dinamika informasi positif di masyarakat. Unsur technology update (pembaruan teknologi) menjelaskan bahwa saat ini kita telah memasuki era digital yang serba modern. Seorang PR dituntut untuk dapat selalu mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat secara efektif dan efisien ketika menyampaikan pesan informasi. Dan aspek yang terakhir adalah creativity beyond limits (kreativitas tak terbatas), yang menjelaskan bahwa menjadi seorang PR harus mampu berpikir kreatif untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada baik di internal maupun eksternal instansi/perusahaan.

0 comments:

Posting Komentar